Minggu, 15 Desember 2013

Morfologi Bahasa Indonesia

Jenis Morfem Bahasa Indonesia



Seperti yang telah kita ketahui bahwa morfem adalah satuan bahasa terkecil yang bermakna, berbeda dengan fonem yang merupakan satuan bahasa terkecil yang belum bermakna. Pada dasarnya morfem dapat dikategorikan dalam beberapa bentuk. Berikut adalah pembagiannya.

1.      Jenis morfem berdasarkan distribusinya

Berdasarkan distribusinya morfem dapat dibagi menjadi empat, yaitu sebagai berikut:

a)      Bentuk bebas

Bentuk bebas adalah bentuk yang dapat dipakai secara tersendiri dalam kalimat atau tuturan. Contohnya adalah bentuk kamu, mana, bisnis, dan kata kerja.

b)      Bentuk terikat

Bentuk terikat adalah bentuk yang benar-benar tidak dapat berdiri sendiri dalam kalimat atau tuturan. Contohnya adalah bentuk dari, urus, dan –an.

c)      Bentuk semibebas

Bentuk semibebas adalah bentuk yang masih mempunyai kebebasan. Contohnya adalah bentuk dari.

d)     Bentuk unik

Bentuk unik adalah bentuk yang terdapat didalam kombinasi satu-satunya dengan bentuk lain. Contohnya adalah kacau balau, gelap gurita.







2.      Jenis morfem berdasarkan produktivitasnya

Berdasarkan produktivitasnya morfem di bagi menjadi dua yaitu:

a)      Bentuk afiks produktif.

Bentuk afiks produktif adalah morfem afiks yang terus menerus mampu membentuk kata-kata baru. Misalnya saja morfem afiks (ke-an) dapat membentuk bentuk keterlaluan, kesejahteraan, keadilan dan lain-lain.

b)      Bentuk afiks yang tidak produktif

Bentuk afiks yang tak produktif adalah morfem yang tidak lagi membentuk kata-kata baru. Contohnya saja afiks em pada bentuk gemetar, el pada bentuk telunjuk, dan er pada bentuk gerigi.

3.      Jenis morfem berdasarkan relasi antar unsurnya

Berdasarkan relasi antar unsurnya morfem dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a)      Morfem utuh

Morfem utuh adalah morfem yang deretan fonemnya tidak terpisah. Contohnya selalu, manusia, yang, ingin, maju, sukses, dan domba.

b)      Morfem terbelah

Morfem terbelah adalah morfem yang terlepas dalam pemakaiannya. Jenis morfem ini sering disalahtafsirkan orang, dikiranya morfem itu merupakan gabungan dari dua morfem. Anggapan itu jelas tak dapat dipertanggungjawabkan. Seperti ke-an pada kata kedua dan makanan.

4.      Jenis morfem berdasarkan sumbernya

Berdasarkan sumbernya morfem dalam bahasa Indonesia dapat dikelompokkan atas:

a)      Morfem bahasa Indonesia asli

Morfem bahasa Indonesia asli adalah morfem-morfem afiks yang berasal dari bahasa Indonesia asli dapat digolongkan menjadi empat yaitu (meN-), (ber-), (per-) dan lain-lain.

b)      Morfem yang berasal dari bahasa daerah di wilayah Indonesia

Morfem-morfem afiks seperti (ke-) dalam ketawa, (pra-) dalam prasangka, dan (wan-) dalam peragawan, (bi-) dalam bilingual, (non-) dalam nonpolitik, (is-) dalam pianis, dan (isme-) pada kolonialisme adalah morfem-morfem afiks serapan yang dipakai dalam bahasa Indonesia.

c)      Morfem yang berasal dari bahasa asing

Morfem yang berasal dari bahasa asing adalah morfem yang hanya mampu melekat pada bentuk dasar asingnya. Contohnya (-us) pada kata politikus dan (-if) pada sportif.

5.      Jenis morfem berdasarkan jumlah fonem yang menjadi unsurnya

Berdasarkan jumlah fonemnya unsur-unsur dalam bahasa Indonesia dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a)      Monofonemis

Monofonemis adalah morfem yang berunsur satu fonem. Misalnya (i-) pada memetiki,

b)      Polifonemis

Polifonemis adalah morfem yang berunsur lebuh dari fonem. Misalnya (an-), (-di), (ke-) yang terdiri dari dua fonem, pada bentuk dua, itu, terdiri dari jumlah fonem begitu seterusnya.

Pada dasarnya dalam bahasa Indonesia jarang sekali dijumpai morfem yang monofonemis.

6.      Jenis morfem berdasarkan keterbukaannya dengan morfem lain

Berdasarkan keterbukaannya morfem dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a)      Morfem terbuka

Morfem terbuka adalah morfem yang dapat dibentuk menjadi konstruksi yang lebih besar dengan membubuhkan afiks. Contohnya adalah bentuk paku, bajak

b)      Morfem tertutup

Morfem tertutup adalah morfem yang tidak dapat menjadi konstruksi yang lebih besar dengan membubuhkan afiks. Contohnya adalah jarum dan tongkat.

7.      Jenis morfem berdasarkan bermakna tidaknya

Berdasarkan bermakna tidaknya morefm dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a)      Morfem leksikal

Morfem leksikal adalah morfem langsung bermakna, maknanya bisa dicari dalam kamus. Contohnya lapor, kuda, merah dan lain-lain.

b)      Morfem gramatikal

Morfem gramatikal adalah morfem yang maknanya bisa deketahui maknanya apabila   sudah berada pada konstruksi yang lebih besar atau dikatakan elah melekat pada bentuk dasar. Contohnya (ter-) pada bentuk terdakwa bermakna di, sedangkan (ber-) pada bermakna berarti dapat.

0 komentar:

Posting Komentar