1. Puisi Yang Terampas dan Yang Putus
- Analisis Pada Aspek Sintaksis
Dalam puisi “Yang Terampas Dan Yang Putus” karya
Chairil Anwar tidak terdapat tanda titik (.) didalamnya, melainkan terdapat
tanda koma (,). Hal ini menyebabkan intonasi nada terkadang berhenti dalam
setiap larik puisi, seperti pada larik berikut
Kelam
dan angin lalu mempesiang diriku,
Menggigir
ruang dimana dia yang kuingin,
Dari baris
atau larik pertama dan kedua pada bait pertama tersebut dapat dijelaskan bahwa pada
dasarnya dua baris atau larik puisi tersebut adalah gambaran baris atau larik
puisi selanjutnya. Apabila dianalisis dari segi sintaksis, baris atau larik
puisi tersebut memiliki keterkaitan atau kesinambungan yang menggambarkan
kesedihan. Dimana kesedihan tersebut dialami oleh penyair karena seseorang yang
dicintainya dan telah dimilikinya dulu tidak dapat dimiliki lagi atau dengan
kata lain penyair kehilangan orang yang dicintainya.
Disamping
menganalisis tanda baca, analisis pada diksi juga dapat dilakukan. Diksi dalam
puisi tersebut juga beragam, ada beberapa diksi yang sulit dipahamai pembaca
karena pembaca membutuhkan pemikiran beruang untuk menemukan makna,misalnya
diksi “kelam”, “menggigir”, “mempesiang”, dan lain-lain. Selain itu ada pula
diksi yang sederhana sehingga mudah dipahami oleh pembaca dan tidak membutuhkan
pemikiran berulang untuk menemukan makna, misalnya diksi “Diriku”, “ruang”,
“kuingin“, dan lain-lain. Jika kita meihat puisi tersebut secara lebih mendalam
maka puisi ”Yang Terampas dan Yang Putus” karya Chairil Anwar cenderung
mengarah pada perasaan penyair hal ini ditunjukkan dengan penggunaan “ku”.
Perasaan pengarang yang sedih karena kehilangan seseorang yang dicintainya dan
tidak dapat berbuat apa-apa,sehingga secara keseluruhan puisi tersebut
mengandung makna kesedihan.
- Ananlisis Semantik
Puisi “Yang Terampas dan Yang Putus” karya Chairil
Anwar merupakan sebuah puisi yang mengandung pemaknaan begitu dalam tentang penderitaan
atau kesedihan yang dialami oleh seseorang dalam hal ini adalah penyair. Dapat
digambarkan secara langsung dari sudut judul “Yang Terampas” yang berarti penanda
sesuatu yang hilang dan “Yang Putus” yang berarti penanda sesuatu yang tidak
dapat kembali lagi. Untuk mengetahui makna puisi secara keseluruhan dapat kita
kupas tiap-tiap larik atau baris dari puisi tersebut. Berikut hasil analisis
semantiknya dalam setiap baris atau larik puisi.
- Kelam dan angin lalu mempesiang diriku
·
Kelam secara semantik
artinya suram atau gelap atau tidak jelas, sehingga kelam merupakan lambang
ketidakjelasan atau kesuraman.
·
Angin lalu secara
semantik angin itu selalu identik dengan gerakan kesana kemari, sehingga angin
merupakan lambang kegelisahan. Lalu adalah peristiwa yang sudah terjadi,
sehingga angin lalu merupakan lambang kegelisahan tentang peristiwa masa lalu.
·
Mempersiang diriku
secara semantik mempersiang identik dengan kata siang dan siang itu terang
sehingga mempesiang itu artinya menerangi dalam hal ini menerangi diriku
(penyair). Mempesiang merupakan lambang menemani
Jadi baris puisi “Kelam dan angin lalu mempesiang
diriku” mengandung makna ketidakjelasan dan kegelisahan karena peristiwa yang
ada di masa lalu sedang menerpa diri penyair.
- Menggigir juga ruang dimana dia yang kuingin
·
Menggigir merupakan
lambang bergetar
·
Ruang merupakan lambang
hati
Jadi baris puisi “ Menggigir juga ruang dimana dia
yang kuingin” mengandung makna hati yang menginginkan seseorang yang dicintai
juga ikut bergetar.
- Malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu
·
Malam tambah merasuk
merupakan lambang malam yang semakin larut
·
Rimba secara semantik
adalah hutan dengan pohon yang lebat sehingga rimba merupakan lambang perasaan
penulis dengan ketidakjelasan dan kegundahan serta hati yang bergetar
·
Jadi semati tugu.
Semati secara semantik sudah tidak bernyawa lagi, tidak dapat bergerak dan tugu
secara semantik adalah benda mati yang berdiri tegak. Sehingga tugu merupakna
lambang semua yang dirasakan penulis hanyalah sesuatu yang mati yang tidak
dapat diungkapkan
Jadi larik puisi “Malam tambah merasuk, rimba jadi
semati tugu” mengandung makna walaupun malam kian larut, dan apa yang dirasakan
penulis hanyalah menjadi sesuatu yang tidak diungkapkan dan tanpa ada usaha
untuk mengungkapkan sehingga hanya sia-sia saja.
- Dikaret, dikaret (daerahku, y.a.d) sampai juga deru dingin
·
Dikaret,dikaret
merupakan lambang banyak masalah seperti ketidakjelasan, kegundahan, dan
lain-lain
·
Deru dingin merupakan
lambang muncul penyelesaian karena dingin merupakan lambang nyaman, damai, dan
tentram.
Jadi larik puisi “Dikaret,dikaret (daerahku y.a.d)
sampai juga derua dingin” mengandung makna dari semua yang dirasakan penulis
seperti ketidakjelasan, kegelisahan sudah mulai menemukan jalan keluar untuk
menyelesaikannya.
- Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang.
·
Kamar merupakan lambang
hidup karena secara semantik merupakan tempat kita hidup
·
Diriku merupakan
lambang kepribadian
Jadi larik atau baris puisi “Aku berbenah dalam
kamar, dalam diriku jika kau dia datang” mengandung makna aku akan memperbaiki
hidupku dan kepribadianku jika kau hadir kembali.
- Dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu
·
Kisah baru merupakan lambang
peristiwa yang baru bukan masa lalu
·
Lepaskan merupakan
lambang memberikan
Jadi larik puisi “dan aku bisa lagi lepaskan kisah
baru padamu” mengandung makna sehinga aku dapat memberikan peristiwa yang baru
bukan yang peristiwa seperti dulu.
- Tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang
·
Tangan bergerak lantang
merupakan lambang bahwa tidak dapat melakukan apa yang dikatakan hanya omong
kosong.
Jadi baris atau larik puisi “Tapi kini hanya tangan
yang bergerak lantang” mengandung makna hanya sia-sia saat ini aku tidak dapat
melakukan sesuatu yang dikatakan dan hanyalah omong kosong.
- Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku
·
Berlalu beku merupakan
lambang peristiwa yang terputus tanpa ada penyelesaian karena secara semantik
beku berarti gumpalan.
Jadi larik atau baris puisi “Tubuhku diam dan
sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku” mengandung makna tubuhku hanya bisa
diam tak dapat berbuat apa-apa dan cerita dan peritiwa itu hanya sebuah
gumpalan tanpa ada penyelesaian.
Secara keseluruhan puisi “Yang
Terampas dan Yang Putus” mengandung makna bahwa penyair sedang dalam keadaan
gelisah memikirkan masa lalunya dan hatinya hanya bisa bergetar ketika
mengingat orang yang dicintainya. Ingin
sekali penyair memberikan peristiwa baru jika orang yang dicintainya kembali
padanya dan merubah sikap-sikapnya dulu. Namun semua itu hanya sia-sia saja
karena penyair tidak dapat berbuat apa-apa dan apa yang diinginkannya hanyalah
omong kosong sehingga hanyak menjadi gumpalan atau keinginan yang terpendam.
- Analisis Pragmatik
Puisi “Yang Terampas dan Yang Putus” karya Chairil
Anwar menggambarkan perasaan penyair yang kelam atau gelap dan gundah mengingat
masa lalunya serta hatinya semakin berdetak kencang ketika dia menginginkan
masa lalunya kembali. Semakin malam, perasaan itu hanyalah sebuah kekosongan
belaka. Suatu saat penyair menemukan jalan keluar atau solusi, dimana solusi
itu adalah penulis akan memperbaiki kepribadiannya jika orang yang dicintainya
kembali untuknya. Penulis juga akan memberikan hal-hal atau kisah baru padanya
yang tak sama dengan kisah dimasa lalu yang mungkin telah membuat orang yang
dicintai penulis kecewa. Hal yang membuat penyair semakin terpuruk adalah dia
tidak dapat berbuat apa-apa untuk mewujudkan jalan keluar itu. Hidupnya hanya
sendiri dan kisah cintanya tidak menemukan jalan keluar atau penyelesaian.
Nilai pragmatik atau pesan dan manfaat yang
tersampaikan kepada pembaca adalah penyesalan memang tidak pernah muncul diawal
dan selalu muncul diakhir, untuk itu kita harus benar-benar memanfaatkan
kesempatan yang ada. Jangan pernah menyia-nyiakan seseorang yang hadir untuk
kita dengan penuh kasih sayang yang tulus. Sayangi dia, jaga dia, dan jangan
pernah menorahkan kekecewaan untuknya.
2. Telaah Cerpen Kubu Terakhir
Berdasarkan
pendapat Ensten tersebut, tema mayor dari cerpen “Kubu Terakhir” adalah kebahagiaan
sesaat dan berakhir dengan keterlantaran. Tema minor adalah idea tau
gagasan yang mendukung tema mayor atau bisa dikatakan tema minor merupakan
unsur pembentuk tema mayor. Tema minor salam cerpen “ Kubu Terakhir” adalah kebahagiaan
sesaat, peraturan yang hanya menguntungkan salah satu pihak, menjalani hidup
tanpa ketidakpastian, dan jalan keluar yang menjerumuskan. Menurut saya
dalam cerpen “ Kubu Terakhir” terdapat nilai yang bersifat didaktis. Sifat
didaktis dalam hal ini adalah sifat yang mendidik. Pada cerpen “Kubu Terakhir”
sifat mendidiknya adalah kegigihan dan kesabaran segerombolan petualang yang
merupakan warga negara Indonesia dimana nasibnya tidak tentu karena adanya
konspiratif setelah mereka bekerja dengan baik. Selalu berusaha untuk mencari
jalan keluar dari ketidakpastian walaupun jalan keluar yang didapatkan
mengharuskan tekad yang tinggi.
a. Tema 1 : “Kebahagiaan bukanlah hal yang
abadi”
Kutipan :
“ Aku tak
lagi bekerja di kantor berita Hsinhua, selaku penerjemah berita lokal maupun
internasional di Ibukota Negeri Naga. Tidak juga tinggal di Hotel Hobing lagi
selaku tamu asing yang mampu membayar mahal rekening hotelnya, tepat setiap
tanggal satu sehabis gajian. Bahkan kini aku tak lagi berada di ibukota Negeri
Naga, melainkan di Nanking bekas ibukota lama di zaman Kuomintang. Disanalah
kami menghuni bekas markas tentara Chiang Khai Shek yang letaknya beberapa
belas kilometer saja dari pusat kota Nanking.”
Komentar :Menurut pemahaman saya kutipan tersebut
menceritakan tentang keluhan nasib tokoh aku dan sahabatnya. Awalnya tokoh aku
dan sahabatnya telah mendapatkan pekerjaan yang tepat yaitu sebagai penerjemah
berita-berita lokal maupun internasional di kantor berita Hsinhua di ibukota
Naga. Dari pekerjaan tersebut aku dan sahabatnya mampu tidur di hotel Hobing
dan membayar dengan gajinya setiap bulannya. Kini semua kebahagiaan tersebut
telah musnah, profesi sebagai penerjemah berita lokal maupun internasional di
kantor berita Hsinhua tidak lagi dilaksanakan oleh aku dan sahabatnya. Kenikamatan
hotel Hobing yang biasa dibayar setiap bulannya sebagai tempat tidur mereka
kini tak lagi mereka dapatkan. Hingga akhirnya mereka harus dipindahkan ke
Nanking.
Apabila kita kaitkan dengan
kehidupan saat ini, masalah kandasnya sebuah kebahagiaan masih terdapat pada
kehidupan saat ini. Mengingat kebahagiaan bukanlah hal yang abadi sehingga
kapanpun bisa musnah tanpa alasan yang jelas. Hal ini kita jumpai pada
perusahaan-perusahaam saat ini yang memberikan PHK (Putus Hubungan Kerja)
kepada karyawannya. Secara otomatis karyawan tersebut kehilangan pekerjaan dan
tidak dapat hidup mewah seperti saat dia masih bekerja. Tidak sedikit karyawan
yang telah mendapat PHK pergi atau mencari pekerjaan lain yang belum tentu
memenuhi kebutuhannya dan menjamin kehidupan mereka.
b.
Tema 2 :
“Peraturan yang hanya menguntungkan salah satu pihak”.
Kutipan :
“ Lao Wang pasti tak pernah tahu, mau dipindahkan kemana kami bertiga ini……
Abrit, Husni, dan saya sendiripun sebab pertanyaan maupun jawaban yang
menyangkut masalah pindah dijaga keras sebagai kategori konspiratif yang
dikenakan kepada warga asing di Beijing.
Komentar :Menurut
pemahaman saya kutipan tersebut menceritakan tentang Konspiratif yang
diperuntukkan bagi warga asing di Beijing. Dalam konspiratif tersebut terdapat
sebuah peraturan bahwa pertanyaan maupun jawaban yang diperlukan warga asing
menjadi rahasia Beijing. Leu Wang sebagai saksi Asia Tenggara kantor berita
Hsinhua, justru nerendah dan berpura-pura tidah tahu tentang masalah itu.
Apabila
kita kaitkan pada kehidupan saat ini, masalah konspiratif Beijing sepertiya
masih terjadi pada kehidupan kita saat ini. Perusahaan yang memberlakukan
aturan yang sifatnya berat sebelah. Tidak sedikit pemimpin perusahaan yang
selalu mempertahankan ego mereka masing-masing untuk memperoleh jabatan yang
lebih tinggi atau mempertahankan jabatannya sehingga terjadi peraturan yang
hanya menguntungkan satu pihak. Akibat sikap itulah akhirnya terdapat karyawan
yang merasa dirugikan tanpa alasan yang jelas.
c.
Tema 3 :
“Menjalani hidup tanpa ketidakpastian”.
Kutipan :”Namun
betapa hampa jika seseorang dalam kolono ini gemar berkhayal,karena ternyata
realitasnya sangat menjemukan bagi mereka tiba-tiba merasa asing karena diri
mereka lebur dalam kolektivitas tanpa masa depan yang jelas,...”.
Komentar :Menurut pemahaman saya kutipan tersebut
menceritakan tentang hidup dalam keidakpastian. Merupakan kekosongan belaka
apabila orang-orang dalam koloni ini membayangkan sebuah kebebasan. Pada
kenyataanya mereka ingat bahwa mereka merupakan orang-orang dalam koloni tanpa
masa depan yang jelas.
Apabila dikaitkan dengan
kehidupan saat ini masalah hidup dalam ketidakpastian masih terdapat dalam
kehidupan kita saat ini. Hal ini dapat kita lihat pada TKI (Tenaga Kerja
Indonesia) yang bekerja di negara lain namun ditangkap atau dipindahkan ke
tempat lain oleh pemerintahan asing tanpa alasan yang jelas. Di tempat tersebut
mereka hanya menunggu kebebasan tanpa masa depan yang jelas. Selain itu tahanan
yang hanya bisa membayangkan kebebasan dan masa depan mereka tidak jelas.
d.
Tema 4 :
“Jalan keluar yang menjerumuskan”.
Kutipan :
“Kami berempat sudah beberapa tahun berada di Eropa Barat. Namun menurut
catatan Sayoga sampai 17 Agustus 1922 itu sudah lebih dari delapanpuluh orang
warga Indonesia yang dulu meninggalkan negeri Naga, selama ini telah meninggal
di Eropa. Beberapa orang saja yang pernah pulang sambaing ke tanah air mereka
sendiri, kecuali penulis cerita ini”.
Komentar :
Menurut pemahaman saya kutipan tersebut menceritakan aku dan sahabatnya
tersesat di Eropa Barat. Mereka tidak dapat pulang ke tanah airnya sendiri.
Catatan Sayoga mengatakan bahwa dari delapan puluh orang Indonesia yang
meninggal di Eropa dimana mereke dahulu pernah tinggal di Naga. Hanya beberapa
saja yang mampu bertahan dan kembali ke tanah air.
Apabila
dikaitkan dengan kehidupan saat ini masalah tersesat di Eropa dan tidak dapat
kembali ke tanah air sudah tidak mungkin lagi di zaman sekarang ini.
Perkembangan tekhnologi sudah begitu pesat. Semua kalangan sudah memiliki
telelepon genggam atau Hp. Jadi apabila tersesat di suatu tempat kita tinggal
menghubungi keluarga terdekat dengan menggunakan tekhnologi seperti Hp. Alat
transportasipun sudah memdai apabila ingin pulang ke tanah air bisa memilih
alat transportasi yang nyaman.
0 komentar:
Posting Komentar